Selasa, 27 Mei 2014

KUMPULAN KULTUM


Mencontoh Rasul Dalam Bertutur Kata


Assalaamu’alaikum wa rahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahir Rahmaanir Rahiim wassalatu wassalamu ‘ala asrofil anbiya’iwal mursalin  wa’alaa ‘alihi washohbih ajma’in ammaba’duh. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayahnya kepada kita semua. Solawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Besar kita Muhammad SAW, beserta para keluarga, sahabat serta kepada para pengikutnya sampai akhir zaman.
Yang terhormat Bapak dosen pembimbing mata kuliah agama serta teman-teman yang saya banggakan. Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi ilmu tentang bertutur kata yang baik.
Keindahan dalam bertutur kata adalah bagaimana kita mengeluarkan ucapan yang santun, sopan baik terhadap orang tua, guru, teman maupun orang lain. Tutur kata yang indah dan bahasa yang baik tidak akan menyakiti orang lain, mencirikan bahwa pribadi kita adalah pribadi islam yang baik. Hal ini tidak lepas dari perilaku kita yang baik juga. Rasulullah telah mencontohkan sebagai uswatun khasanah (pemberi contoh terbaik bagi umatnya).
Disaat nabi Muhammad saw. sedang berjalan-jalan beliau bertemu dengan para kafir quraisy, dan para kafir quraisy tersebut mengolok – olok  nabi, namun nabi tidak balas mengolok kafir quraisy tersebut, beliau bahkan mendoakan mereka “ ya Allah berilah petunjuk pada umat hamba karena mereka belum tahu “.
Banyak sekali keutamaan jika kita senantiasa bertutur kata yang baik, diantaranya :
a.    Mendapatkan ampunan dan masuk surga
Dari Abu Syuraih, ia berkata pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam,
يَا رَسُولَ اللَّهِ، دُلَّنِي عَلَى عَمِلٍ يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ
Wahai Rasulullah, tunjukkanlah padaku suatu amalan yang dapat memasukkanku ke dalam surga.” Beliau bersabda,
إِنَّ مِنْ مُوجِبَاتِ الْمَغْفِرَةِ بَذْلُ السَّلامِ، وَحُسْنُ الْكَلامِ
Di antara sebab mendapatkan ampunan Allah adalah menyebarkan salam dan bertutur kata yang baik.
b.    Mendapatkan Kamar yang Istimewa di Surga Kelak
Dari 'Ali, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Di surga terdapat kamar-kamar yang bagian luarnya dapat dilihat dari dalam dan bagian dalamnya dapat dilihat dari luar.” Kemudian seorang Arab Badui bertanya, “Kamar-kamar tersebut diperuntukkan untuk siapa, wahai Rasulullah?” Beliau pun bersabda,
لِمَنْ أَطَابَ الْكَلاَمَ وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَأَدَامَ الصِّيَامَ وَصَلَّى لِلَّهِ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ
Kamar tersebut diperuntukkan untuk siapa saja yang tutur katanya baik, gemar memberikan makan (pada orang yang butuh), rajin berpuasa dan rajin shalat malam karena Allah ketika manusia sedang terlelap tidur.
c.    Bisa menggantikan Sedekah
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
الْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ
Tutur kata yang baik adalah sedekah.
Dari 'Adi bin Hatim, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ
Selamatkanlah diri kalian dari siksa neraka, walaupun dengan separuh kurma. Jika kalian tidak mendapatkannya, maka cukup dengan bertutur kata yang baik.
d.   Menyelematkan seseorang dari siksa neraka
Dalilnya adalah hadits Adi bin Hatim di atas. Ibnu Baththol mengatakan, “Jika tutur kata yang baik dapat menyelamatkan dari siksa neraka, berarti sebaliknya, tutur kata yang kotor (jelek) dapat diancam dengan siksa neraka.”
e.    Dapat menghilangkan permusuhan
Ibnu Baththol mengatakan, “Ketahuilah bahwa tutur kata yang baik dapat menghilangkan permusuhan dan dendam kesumat. Lihatlah firman Allah Ta'ala,
ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ
Tolaklah (kejelekan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.” (QS. Fushilat: 34-35). Menolak kejelekan di sini bisa dengan perkataan dan tingkah laku yang baik.”

Demikian yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat, kurang lebihnya mohon maaf. Wabillahittaufiq wal hidayah, wassalamu’alaikum  wa rahmatullaahi wabarakaatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar